Thursday, April 7, 2016

Golongan Darah

Golongan Darah
Hasil gambar untuk golongan darah
            Pada tahun 1990 Karl Landsteiner adalah seorang ilmuwan Austria keturunan Yahudi. Beliau menemukan bahwa darah manusia terbagi menjadi 4 golongan darah, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam sel darah merah dan ada tidaknya antibodi dalam plasma darah seseorang.
Antigen atau disebut juga aglutinogen adalah protein dalam sel darah yang membuat sel peka terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinogen dapat digumpalkan oleh Antibodi atau Aglutinin. Aglutinogen bersifat menurun dan tetap sepanjang hidup seseorang. Aglutinogen ada dua jenis, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B.
Antibodi atau yang disebut juga antiglutinogen atau aglutinin adalah protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan Aglutinogen. Aglutinin ada dua jenis, yaitu aglutinin α (serum anti-A) dan aglutinin β (serum anti-B).
Seseorang yang kehilangan banyak darah, misalnya karena mengalami kecalakaan atau operasi, akan membutuhkan darah dari orang lain. Darah dari orang lain harus sesuai dengan golongan darahnya. Jika darah yang masuk ke dalam tubuh seseorang mengantung antigen dan antibodi yang tidak sesuai, darah akan mengalami penggumpalan (aglutinasi).
Hasil gambar untuk golongan darah
Golongan darah seseorang dapat ditentukan dengan melihat ada atau tidaknya Antigen dan Antibodi. Dari perlakuan tersebut dapat ditentukan pembagian darah sebagai berikut.
a.    Golongan darah A, darahnya mengandung Antigen A dan Antibodi β.
b.    Golongan darah B, darahnya mengandung Antigen B dan Antibodi α.
c.    Golongan darah AB, darahnya mengandung Antigen A dan B, serta tidak mengandung Antibodi α maupun β.
d.    Golongan darah O, darahnya tidak mengandung Antigen A dan B, serta hanya mengandung Antibodi α dan β.

          Darah seseorang dapat diberikan atau dipindahkan kepada orang lain melalui proses yang disebut
transfusi darah. Proses transfusi darah pada umumnya hanya dilakukan antara donor (pemberi darah) dan resipien (penerima darah). Antara darah yang didonorkan dan darah resipien harus cocok karena jika tidak cocok, maka darah resipien akan menolak darah donor yang ditandai dengan terjadinya penggumpalan. Perhatikan pada tabel berikut ini.

Ket : (+) = terjadi penggumpalan              (-) = tidak terjadi penggumpalan
Atau


          Golongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah yang lain sehingga disebut donor universal. Sebaliknya, golongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah sehingga disebut resipien universal. Walaupun golongan darah O merupakan donor universal dan golongan darah AB merupakan resipien universal, sebaiknya transfusi dilakukan dengan golongan darah yang sama. Artinya, golongan darah A untuk golongan darah A, golongan darah B untuk golongan darah B, dan lainnya.

No comments:

Post a Comment